BERDENGUNG SEJAK OKTOBER 2010 - SEGALANYA DI SINI MENGGAMMIT MEMORI (Ala-ala Klasik Nasional FM)

Khamis, 21 Oktober 2010

Puasa Melukis

Ini ulasan untuk pameran lukisan saya (bukan solo) yang terakhir. Boleh tahan juga pencapaian. Dapat juga saya yang semi-pro ini "bergasak" dengan pelukis muda profesional (dalam seni rupa, umur 40 pun di anggap muda). 2009 tahun yang indah untuk karier melukis sambilan saya. Menempatkan diri sebagai finalis anugerah Malaysian Emerging Artist 2009 itu pun sudah lebih dari memadai. Macam terkena voodoo, hingga kini masih tidak percaya. Terima kasih banyak buat kumpulan MATAHATI. Mempamer lukisan di bangunan Soka Gakkai yang bertingkat-tingkat itu cukup mengujakan. Malah saya tidak biasa bersosial gaya orang atasan, nak minta karipap pada pelayan pun saya segan. Minum kopi pun tak puas (segan nak refill). Namun di tahun 2010 sepatutnya saya berusaha menaikkan "status" dan "ranking" (Ranking? Ahaha... Ada MAK kesah??!! - Mama Auwzie). Tapi... Kenapa saya tidak "merebut" peluang?

Adalah seketul kanvas jut (bapak tebalnya macam guni padi), dua ketul kanvas biasa 180cm x 150cm dan satu ketul hampir 2 1/2 meter (bapak besaunya) tapi semuanya tak siap. Akhirnya SATU HAPAH pun tiada. Seperti orang yang mood swing (ataukah MISKIN JIWA?), segala bagai botol linseed, thinner, berus, cat minyak dan lain-lain disimpan di atas tangki air supaya tidak kelihatan dek mata.

Sebenarnya masih ada 3 buah lukisan yang masih bersemadi di RA Fine Arts yang masih belum diambil hingga kini... Maafkan saya Raja Ahmad dan Nor Suraya. Memang seronok kalau menjual lukisan, terasa dipermasyurkan, dan barangkali datang sifat "koya" tapi masih dalam kawalan (saya juga manusia)... Namun.. Saya tidak berniat melukis untuk menjadi kaya. Rasanya saya perlukan lebih masa untuk lebih memahami apa kejadahnya sebab musabab saya melukis. Lukisan atas kanvas terakhir saya adalah potret akrilik seorang bos besau di MBSA.

Hibernasi ini terasa cukup panjang, menconteng sekali pun tetap tidak mencapai klimaks (Astaga!! - Mama Auwzie). Biarlah, berakit-rakit ke hulu dan berenang-renang ke tepian, tiada apa yang dikejar dan disibuk-sibukkan dalam mencari diri ini (pooooraahh!! - Mama Auwzie). Katalah saya cuba ber-romantis atau terlalu berfantasi kisah gila pelukis sewel, kenyataannya diri tetap begini, tidak prolifik dan loyar buruk.

INI DIA (kredit untuk ARTERIMALAYSIA.com)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan